Menurut CEO PT Liga Indonesia (LI) Joko Driyono di Jakarta, Jumat (3/1), pembagian wilayah tidak didasarkan antara rivalitas suporter klub. Seperti diketahui, Aremania dan Bonek kerap terlibat kerusuhan ketika kedua tim bertemu dalam satu pertandingan.
"Sama sekali tidak mempertimbangkan rivalitas suporter. Arema dan Persebaya bisa saja bertemu di babak delapan besar, jika keduanya sama-sama lolos. Protes untuk pembagian grup boleh dilayangkan, tapi tidak bisa mengubah keputusan," ujar Joko.
Sementara, satu tim dari Kalimantan yang tergabung di wilayah Barat adalah Barito Putera. Sedangkan, empat klub dari pulau Jawa yang akan berkompetisi di wilayah Timur adalah Persela Lamongan, Persiba Bantul, Persebaya Surabaya, dan Persepam Madura.
"Pembagian wilayah ini sudah melalui beberapa pertimbangan seperti aspek geografis, level kompetisi dalam satu grup, dan efisiensi pembiayaan," kata Joko.
"Untuk level kompetisi, kami punya metode kualitatif dalam mengukur skor masing-masing wilayah. Di Barat, jumlah skor mencapai 84. Sedangkan Timur skornya adalah 87. Dengan kondisi ini kompetisi akan menjadi seimbang," sambungnya.
"Ada juga pertimbangan dari kandang yang akan digunakan. Contohnya adalah, kenapa Persiba Bantul main di Timur? Itu karena Stadion Maguwoharjo juga digunakan oleh Persiram Raja Ampat," pungkas Joko.
