Seperti yang diketahui sebelumnya, terkait masalah nomor punggung bahwa dari pihak manajeman Barito akan meniadakan nomor 88 bagi penggawa tim.
Mengenai alasan yang diberikan manajeman klub menyatakan jika angka 88 merupakan bagian dari tahun berdirinya Barito Putera, 1988. Angka 88 juga lambang Barito Putera.
“Nomor lain boleh saja, tapi 88 tidak boleh karena itu tahun kelahiran tim. Dan itu memang kebijakan dari atasan,” ujar Asisten Manajer Barito Putera Syarifuddin Ardasa di laman beritabarito.com, Selasa (3/2).
Nomor punggung 88 terakhir dikenakan Yongki Aribowo di ISL 2013. Pada 2014, manajemen pun membuat kebijakan tidak memperkenankan pemain menggunakan nomor punggung tersebut. Yongki pun berganti nomor menjadi 9.
