The Happy One memang menjadi tokoh sentral dibalik mencuatnya
performa Varane dalam tiga musim belakangan. Dia adalah pelatih yang
mendatangkan Varane dari Lens di awal musim 2011/12.
Pemain 21 tahun tersebut baru mencetak debutnya di laga kompetitif
bersama Madrid pada 21 September 2011. Kala itu, Madrid berhadapan
dengan Racing Santander dan laga tersebut berakhir dengan skor 0-0.
Tiga hari berselang, Varane mencetak rekor di musim pertamanya bersama Madrid. Dia menyumbang satu gol saat Madrid menang atas Rayo Vallecano dengan skor 6-2.
Ternyata, torehan itu membawanya menjadi pemain termuda Madrid yang
mencetak gol di laga kompetitif. Usia Varane saat itu masih 18 tahun
152 hari.
Performa bek Timnas Prancis ini semakin meningkat di musim 2012/13.
Bahkan, Varane mampu menjadi pemain kunci Madrid saat menjalani dua
laga El Clasico di ajang Copa del Rey, melawan Barcelona, pada musim tersebut. Varane sukses menyarangkan dua gol di dua pertemuan dengan Barca musim itu.
Usai penampilan ciamiknya, Varane terus mendapatkan tempat di tim
utama. Namun, di musim 2013/14, dia justru kesulitan mendapatkan
kesempatan bermain sebagai starter.
Faktor kebugaran menjadi alasan utama pelatih Carlo Ancelotti
sering mencadangkannya. Hal inilah yang membuat Varane berniat untuk
mempertimbangkan masa depannya di Santiago Bernabeu. Dan Chelsea, disebut-sebut akan menjadi labuhan karir baru Varane musim depan.
"Saat ini saya belum mau berpikir banyak tentang ketertarikan Chelsea.
Saya masih berkonsentrasi di Timnas Prancis. Kami sedang bersiap diri
untuk menghadapi Piala Dunia. Jadi, bukan waktu yang tepat untuk
membicarakan masalah transfer," kata Varane seperti dilansir Marca.
