Kutukan 100 Tahun Masih Terus Berlanjut untuk Benfica

Ajangbola.com - Benfica harus kembali merasakan getirnya kegagalan pada sebuah pertandingan penting kali ini lawan yang dihadapi adalah tim wakil Spanyol Sevilla dalam pertandingan final Liga Europa yang berlangsung di Juventus Arena Stadium, Turin. Kamis (15/5/2014) dinihari WIB.

Dua eksekutor Benfica, Oscar Cardozo dan Rodrigo, gagal memasukkan bola ke gawang Sevilla yang dikawal oleh Beto. Wakil Portugal itu kalah dengan skor akhir 4-2.

Dalam pertandingan itu, Benfica mampu mencatatkan peluang lebih banyak dari Sevilla. Situs resmi UEFA melansir bahwa Benfica melepaskan 21 sepakan ke gawang, 15 tepat sasaran, dan cuma enam yang tak menemui bidang.

Soal jalannya pertandingan, pelatih Benfica Jorge Jesus pun sampai menyebutkan bahwa tim terbaik tak menjadi pemenangang dalam laga final Liga Europa musim ini.

"Ini merupakan final yang luar biasa meskipun tanpa gol. Itu merupakan laga yang terbuka. Sevilla memulai laga dengan lebih baik, tapi seiring dengan berjalannya laga kami meningkatkan performa dan kami merupakan tim yang lebih baik," ucap Jesus di situs resmi UEFA.

"Kami menunjukkan kekuatan kami dan mempunyai beberapa kesempatan tapi kami tak bisa memanfaatkannya."

"Di babak tambahan waktu, tim yang bermain dengan keyakinan lebih mengakhiri laga dengan kemenangan. Tim terbaik tak memenango Liga Europa. Saya mengucapkan selamat kepada para pemain saya dan tak ada yang bisa saya kritik," imbuhnya.

Dengan begitu pula, bunyi kutukan yang nampak menaungi tim asal Portugal itu sepertinya memang belum bisa berlalu, karena sebelum laga final di Juventus Stadium, orang-orang terus membicarakan soal 'Kutukan Guttmann' yang selalu menghantui Benfica sejak terakhir jadi kampiun Eropa di tahun 1962.

Di tahun itu untuk kedua kalinya secara beruntun Benfica memenangi Piala Champions (yang kini bernama Liga Champions) di bawah asuhan pelatih asal Hongaria Bela Guttmann.

Tapi sayangnya akhir cerita tak berakhir manis untuk Guttmann setelah dia diberhentikan secara tidak hormat, yang akhirnya membuatnya mengeluarkan sumpah serapah.

"Mereka tidak akan memenangi kejuaraan apapun di Eropa selama 100 tahun ke depan," begitu kata Guttmann.

Kata-kata yang bak semacam doa untuk Benfica karena sejak mengalahkan Real Madrid di tahun 1962, mereka selalu kalah di tujuh partai final yang mereka ikuti. Ditambah kekalahan dari Sevilla di final Liga Europa 2013/2014, artinya Benfica sudah delapan kali menjadi finalis kompetisi Eropa, tanpa sekalipun bisa keluar menjadi juara.

Lebih menyakitkan adalah kekalahan di final kali ini adalah yang kedua secara beruntun setelah musim lalu takluk 1-2 dari Chelsea di kompetisi yang sama.

Dilansir Infostrada, Benfica menyamai rekor Juventus yang tampil delapan kali di final dan tak pernah juara.

Related Posts