Ajangbola.com - Dunia persepakbolaan tanah air kembali mengalami dualisme kepengurusan, jika beberapa waktu lalu telah terjadi dualisme dalam PSSI yang kini telah berakhir, kini muncul lagi dualisme kepengurusan asosiasi pemain.
Terdapat dua asosiasi pemain, yaitu Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSI).
APSI berada di bawah PSSI selaku asosiasi sepak bola di Indonesia. APSI telah menyelenggarakan kongres 2013 di Hotel Atlet Century, Jakarta 21-22 Desember. Kongres itu merupakan tindaklanjut dari Kongres tahunan PSSI 2013 dan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Merasa berada di pihak yang benar, Ketua Umum APSI Ismed Sofyan, mengajak rekan-rekan sesama pemain profesional di APPI untuk bergabung membesarkan organisasi APSI.
“Kami membuka pintu untuk membahas masalah ini. Tujuan kita sama hanya organisasi berbeda. Harapannya APPI sedikit lunak, supaya bisa menjalankan organisasi ini secara bersama-sama,” ujar Ismed Sofyan di Hotel Atlet Century, Jakarta pada Minggu (22/12/2013).
“APSI tidak mempermasalahkan APPI. Kami mengajak bersama-sama dalam organisasi ini. Wadah ini untuk pemain bermasalah terutama tunggakan gaji itu tujuannya. Saat ini belum ada kata sepakat diantara keduanya (APSI dan APPI),”.
Mengenai keanggotaan, Ismed Sofyan, mengaku pihaknya tidak mempermasalahkan apabila pesepakbola memilih untuk bergabung di kedua asosiasi pemain itu.
“Kami tidak bermasalah anggota APSI mempunyai kartu APPI. Mungkin APPI tidak bisa menerima anggota APSI,” kata pemain Persija Jakarta itu.
FIFPro selaku asosiasi pesepakbola profesional dunia terlebih dahulu telah menjalin kerjasama dengan APPI apabila ada permasalahan menyangkut pemain di Indonesia. APPI termasuk di dalam salah satu anggota FIFPro.