
Dengan hasil ini sekaligus menjadikan gelar kelima bagi Macan Putih selama turnamen pramusim itu digelar sebanyak 11 kali.
Laga kali ini juga kedatangan tamu spesial dimana gubernur Jawa Timur, Soekarwo juga turut menyaksikan langsung laga ini. Jauh lebih baik dibanding partai final tahun lalu antara Persebaya Surabaya kontra Arema yang tanpa dihadiri penonton.
Persik yang bermain dihadapan publik sendiri tak ingin membuang kesempatan untuk kembali menyabet gelar. Kendati demikian, Gresik United juga memberikan perlawanan sengit. Alhasil kedua tim bermain imabang di awal-awal babak pertama.
Namun memasuki menit ke-20 Persik harus tertinggal lebih dulu. Berawal dari serangan balik cepat, M Kamri menggiring bola, dan melepaskan tendangan mendatar yang tak bisa dihentikan kiper Sandi Firmansyah.
Persik yang merasa tertinggal Persik pun semakin meningkatkan penyerangan, dimana upaya ini pun membuahkan hasil tepat dimenit ke-69. Umpan Zahrul Huda dimanfaatkan Agung Suprayogi untuk menaklukkan kiper M Ridwan.Persik berbalik unggul pada menit ke-78 ketika tandukan Ugiek menyambut umpan Qischil Gandrumini memaksa M Ridwa memungut bola dari jalanya.
Namun gol ini disambut aksi lempar batu antarsuporter kedua tim di sektor selatan.Akibat aksi lempar batu dan botol air mineral ini, pertandingan sempat terhenti beberapa menit. Kericuhan itu juga membuat tiga penonton mengalami luka di kepala akibat terkena lemparan.
Namun kericuhan ini tidak menyebar setelah dapat diantisipasi petugas keamanan. Pertandingan pun dilanjutkan kembali. Kendati demikian, skor 2-1 tidak mengalami perubahan hingga peluit panjang ditiupkan.