Sebelum terbang ke Camp Nou, pada Senin (30/6) pagi, Rakitic menggelar konferensi pers terakhir bersama Los Palanganas.
Acara konferensi pers tersebut terlambat digelar mengingat Rakitic terlebih dahulu harus menyapa dan mengucapkan selamat tinggal kepada ratusan fans Sevilla yang berbondong-bondong mendatangi Ramon Sanchez Pizjuan. Klub pun akhirnya memutuskan membuka gerbang stadion untuk memberi kesempatan pada Rakitic untuk menyampaikan perpisahannya pada fans Sevilla.
Di sesi konferensi pers, Rakitic tak kuasa menahan air matanya saat klub menayangkan tayangan video momen terbaik darinya saat memperkuat Sevilla, salah satunya saat menggondol trofi Europa League musim lalu. ”Saya tak pernah berpikir saat ini terasa begitu menyakitkan untuk berbicara,” ujarnya sendu.
Dalam pernyataannya, Rakitic tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen klub, mulai dari Presiden Jose Maria Del Nido sampai para pendukungnya. Rakitic pun mengaku bangga mendapat kehormatan sebagai pemain non-Spanyol pertama yang ditunjuk menjadi kapten sejak era Diego Maradona.
Disinggung tentang latar belakang keputusannya meninggalkan Sevilla dan bergabung dengan Barcelona, Rakitic menegaskan jika hal itu semata-mata soal karier belaka. “Inilah momen yang tepat bagi saya untuk melangkah demi meraih banyak gelar,” tandas Rakitic yang membenarkan jika tak ada seorang pun yang memaksanya meninggalkan Sevilla.
Terakhir, ketika ditanya soal Barcelona, Rakitic membantah jika dirinya datang untuk menggantikan dua gelandang hebat Timnas Spanyol, Xavi Hernandez dan Cesc Fabregas. “Saya datang tidak untuk menggantikan siapapun. Saya bakal menjadi Ivan Rakitic. Saya akan selalu menjadi diri saya sendiri,” tandasnya.
