Video: Drama Sepuluh Menit Liverpool Kontra Crystal Palace

Video: Drama Sepuluh Menit Liverpool Kontra Crystal Palace
Ajangbola.com - Harapan dapat membawa pulang tiga poin bagi Liverpool harus sirna di kandang Crystal Palace Senin (5/5/2014), dimana tuan rumah berahasil menyamakan kedudukan 3 - 0 menjadi seri yang dilakukan dalam kurun waktu sepuluh Menit. 

Gol yang dicetak Joe Allen (18), Daniel Sturridge (55), dan Luis Suarez (55), dibalas gol Damien Delaney (79) dan Dwight Gayle (81, 88). 


Kegagalan menang semakin menyakitkan bagi Liverpool, mengingat mereka mendominasi pertandingan. Namun, tidak itu saja. Kegagalan menang atas Palace juga mengikis asa Liverpool menjuarai Premier League. 





Dengan satu laga tersisa, Liverpool menguasai klasemen dengan nilai 81, atau hanya unggul satu angka dari pesaing terdekat, Manchester City yang masih punya dua pertandingan. Mengingat materi skuad City dan lawan yang akan City hadapi, Aston Villa dan West Ham, Liverpool memang harus siap untuk kemungkinan terburuk.

Dengan begitu, wajar Luis Suarez kecewa dan langsung menangis ketika peluit berbunyi panjang. Masuk lapangan sebagai pemain terbaik versi Asosiasi Jurnalis Sepak Bola Inggris (Football Writers' Association), Suarez melepaskan sejumlah tembakan, yang seharusnya bisa membuahkan lebih dari satu gol dan membawa The Reds menang.

Suarez begitu kecewa hingga pelukan dan penghiburan dari Steven Gerrard tak membuatnya menurunkan kaus yang ditutupkannya ke wajahnya. Padahal, jika ada pemain yang paling menginginkan gelar juara Premier League, itu adalah Gerrard. Selama 27 tahun menjadi warga Anfield, Gerrard telah meraih segalanya kecuali gelar Premier League. 

Sementara Liverpool kecewa karena tak lagi bergantung pada diri sendiri, Crystal Palace layak mendapatkan apresiasi. Mereka memang tidak bermain se-atraktif dan se-eksplosif Liverpool, tetapi mereka menunjukkan mental layaknya juara.

Tertinggal 0-3 dari kandidat juara, mereka tetap fokus dan tenang dan terus mencari kesempatan memangkas jarak. Mereka berkali-kali tertekan, tetapi selalu berusaha keluar ketika menguasai bola. 

Usaha mereka akhirnya membuahkan gol dari Delaney. Gol ini boleh jadi merupakan keberuntungan, mengingat tembakan jarak jauh Damien Delaney melesat ke gawang Simon Mignolet setelah mengenai Glen Johnson. Namun, gol kedua dan ketiga merupakan hasil pergerakan yang diperhitungkan.

Gol kedua berawal dari pergerakan Yannick Bolasie. Setelah menyisir sektor kiri pertahanan Liverpool dan mengecoh sejumlah pemain, ia melepaskan umpan terobosan yang tak terbaca tim tamu. Dalam situasi dikelilingi pemain lawan, Gayle menyambut bola dengan tendangan kaki kanan yang terukur ke sudut kiri bawah gawang.

Kualitas Palace semakin terlihat pada gol ketiga. Hanya dengan tiga sentuhan, mereka membuyarkan asa tiga angka The Reds. Sebuah umpan panjang dari tengah lapangan, diteruskan oleh Glenn Murray kepada Gayle. Gayle sempat mengontrol bola sebelum meloloskannya ke sudut kanan bawah gawang dengan tendangan kaki kiri dari tengah kotak penalti.

Keberhasilan Palace menghindari kekalahan jelas tak lepas dari peran pelatih Tony Pulis, mengingat Gayle dan Murray adalah pemain pengganti. Permainan Palace meningkat setelah kedua pemain itu masuk. 

Sejumlah suporter memberikan apresiasi kepada Pulis. Salah satunya ditunjukkan dengan membuat spanduk bertuliskan "Crystal Pulis FC".

Keberhasilan Palace menahan Liverpool menunjukkan bahwa di Premier League, siapa pun bisa menang melawan siapa pun. Dengan begitu, drama Premier League belum berakhir. City mungkin kehilangan poin pada dua laga terakhir dan Liverpool masih bisa berharap nasib mereka tidak tragis seperti Arsenal yang terpaksa puas finis di peringkat keempat, padahal sempat menguasai klasemen selama 20 pekan.

Related Posts