Sejak karirnya mulai melambung saat bergabung dengan Manchester United dari Sporting Lisbon di tahun 2003, Ronaldo perlahan menjadi salah satu ikon fashion dalam dunia sikulit bundar.
Dalam urusan tata rambut, pemain yang juga merupakan kapten timnas Portugal itu juga tak mau asal-asalan dalam mengetrapkan style rambutnya.
Kendati begitu, ia enggan disebut memiliki bakat di dunia fashion. Ronaldo bahkan tampak keheranan dengan gaya yang dipakai untuk rambutnya, ketika mengenang masa awal kariernya.
"Saya melihat foto saya ketika berusia 16 atau 17 tahun, dan berkata: 'Apa yang telah saya lakukan?' Ketika berada di Manchester saya punya rambut spaghetti, yang panjang dan berwarna kuning," ujar Ronaldo.
Selain itu, ia juga memberi komentar mengenai perkembangan gaya rambut eks rekan setimnya di Old Trafford, Wayne Rooney. Dengan rambut barunya, Ronaldo menilai Wazza terlihat lebih keren.
"Wayne punya gayanya sendiri. Tetapi dengan rambut barunya ia tampak lebih baik. Ia terlihat sangat baik sekarang. Sebelumnya ia terlihat sedikit nakal, tetapi kini tidak lagi."
Kendati begitu, ia enggan disebut memiliki bakat di dunia fashion. Ronaldo bahkan tampak keheranan dengan gaya yang dipakai untuk rambutnya, ketika mengenang masa awal kariernya.
"Saya melihat foto saya ketika berusia 16 atau 17 tahun, dan berkata: 'Apa yang telah saya lakukan?' Ketika berada di Manchester saya punya rambut spaghetti, yang panjang dan berwarna kuning," ujar Ronaldo.
Selain itu, ia juga memberi komentar mengenai perkembangan gaya rambut eks rekan setimnya di Old Trafford, Wayne Rooney. Dengan rambut barunya, Ronaldo menilai Wazza terlihat lebih keren.
"Wayne punya gayanya sendiri. Tetapi dengan rambut barunya ia tampak lebih baik. Ia terlihat sangat baik sekarang. Sebelumnya ia terlihat sedikit nakal, tetapi kini tidak lagi."
Memang kedua pemain ini sangat terlihat akrab saat bergabung menjadi satu tim di Manchester United, berbeda saat mereka membela negaranya masing-masing yang pernah menimbulkan ketegangan antara keduanya saat Inggris bertemu Portugal diperempat final Piala dunia 2006, Jerman. Tapi bak layaknya sandiwara dalam dunia sepakbola, yang tak berbuntut panjang.
